"Suara Siswi" Pendiddikan sangat bermanfaat bagi semua orang terutama untuk masa depan. jika kita tidak tahu pengetahuan kita tidak akan mendapatkan pekerjaan yang layak atau kita tidak akan menggapai cita-cita kita yang selama ini kita harapkan. seperti yang kita ketahui bahwa setiap pelajar pasti mempunyai cita-cita.dengan belajar kita pasti bisa menggapai cita-cita kita.asalkan kita ada kemauan dan usaha. yaitu belajar. dengan belajar kita bisa menentukan masa depan kita. dan dengan belajar kita juga bisa mengetahui apapun yang ada di sekeliling kita baik itu tentang alam,politik,komunikasi dan masih banyak lagi. pendidikan juga salah satu cara kita untuk menempuh kehidupan yang terjamin dan tidak terjatuh ke dalam masa depan yang suram.maka dari itu jangan lah meramehkan pendidikan yang sangat bermanfaat bagi kita. tanpa pendidikan atau belajar kita tidak akan tahu apa yang ada disekeliling kia dan tanpa pendidiukan kita tidak bisa mengetahui perkembangan teknologi di dunia ini yang sangat canggih.oleh karena itu pendidkan sagatlah penting. jadi jangan sia-siakan waktu kita untuk belajar dan berusaha demi masa depan kita.jika kita malas belajar itu sangat merugikan diri kita dan masa depan kita. jadiu swmpatkan waktu kalian untuk belajar dan jangan sia-siakan waktu kalian hanya untuk hal yang tidak penting. berusahalah menjalani kehidupan tanpa ada keraguan dalam diri kita dan janganlah menyerah untuk berusaha agar menemukan masa depan yang sangat cerah LIANA PRATIWI VIII.2 lyana.fadillah@rocketmail.com |
Sabtu, 09 April 2011
pendidikan yang bermanfaat bagi kita
"siapa bilang belajar itu membosankan??"
"Suara Siswa" Menurut saya belajar itu tidak membosankan tergantung bagaimana cara kita menyikapinya. Belajar merupakan suatu kepusan pribadi untuk saya. Dan menurut saya belajar merupakan salah satu jalan menuju kesuksesan. Terbukti dari orang-orang yang sering belajar mendapat nilai-nilai yang baik. Minial kita isi waktu luang kita untuk belajar walaupun hanya satu jam. Ada yang bilang kalau waktu itu berharga. jadi manfaatkan waktu kita sebaik mungkin. Sebenarnya ada banyak cara untuk belajar. Salah satunya dengan membaca. Membaca juga salah satu cara untuk membuka jendela cakrawala . Dengan membaca kita dapat mengtahui banyak informasi. Dengan membaca kita juga dapat mengetahui perkembangan dunia baik itu sosial,ekonomi,budaya,politik,dan sebagainya. Coba bayangkan bagai mana hidup kita jika tidak ada pendidikan?. tentunya kita akan dijajah oleh kebodohan dan kita buta akan informasi dunia luar. se karang kita tau akan pentingnya pendidikan. Jadi pesan saya: "sempatkan satu jam waktu kita untuk belajar dan membaca" nama:rosita mediana kelas:82 |
Kamis, 07 April 2011
Trs: PENTINGNYA PENDIDIKAN
"Suara Siswi"
|
Trs: ''arti pentingnya pendidikan untuk masa depan''
|
Pendidikan untuk setiap anak manusia
"Suara Siswi" Menurut saya pendidikan sangat penting bagi setiap anak manusia, pendidikan adalah salah satu upaya untuk mencerdaskan anak bangsa. Pendidikan juga berfungsi untuk ajang unjuk gigi seorang anak memiliki bakat. Mulai dari menulis, membaca sampai menghitung. Seorang Ibu pasti ingin anaknya cerdas maka dari itu seorang Ibu rela memperjuangkan hidupnya demi seorang anak. Seorang anak adalah bintang untuk seorang Ibu. Tetapi terkadang seorag anak itu justru tidak berterima kasih kepada Ibunya yang telah menyekolahkannya sampai jenjang tertinggi. Selain itu pendidikan juga sebagai ajang komunikasi seorang anak dengan anak lainnya. Dimana ia mendapatkan seorang teman yang tidak ternilai harganya. Pendidikan juga merupakan ajang pertemuan antara seorang murid dengan Gurunya. Dimana Guru berperan penting bagi seorang muridnya, jika tidak ada guru pasti kehidupan seseorang anak tidak cerdas seperti saat ini. Seseorang yang cerdas akan menghasilkan sebuah karya besar untuk kehidupannya. Begitupun seorang teman melihat temannya sukses pasti ia akan berkata "aku turut berbahagia karena kesuksesan mu" Pesan saya : untuk orang tua yang ingin anaknya sukses buatlah ia menjadi orang yang berguna bagi kehidupannya, nusa, dan bangsa. BY : YULIANA DWI WIJAYANTI KLS : 8.2 no tlp : 08561533778 |
Rabu, 06 April 2011
Pentingnya Pendidikan Bagi Siswa
|
pendidikan sangat penting bagi kita semua
"SUARA SISWI" Menurut saya pendidikan itu sangat penting bagi kita karena dengan pendidikan kita akan mengetahui wawasan dan menambah ilmu pengetahuan serta membuat kita menjadi anak yang cerdas dan pintar sebagai generasi penerus bangsa kita ini Tidak hanya itu pendidikan juga membuat kita mengetahui hal hal yang kita tidak ketahui sebelumnya.Dan juga membuat kita semangat dan pantang menyerah untuk terus belajar dan belajar.Dan memperbaiki segala kesalahan dari diri kita. Selain itu dengan pendidikan kita dapat belajar tentang etika,sopan santun,berbahasa dan berkomunikasi dengan orang lain dengan baik.Dan tanpa adanya pendidikan hanya membuat kita menjadi bodoh dan tidak cerdas karena tidak mengetahui wawasan dan ilmu pengetahuan. Dengan kita berpendidikan kita akan menjadi orang yang lebih sukses orang yang lebih maju dan orang yang lebih cerdas dan juga menjadikan kita bersikap sopan santun terhadap orang lain.Dan dengan kita berpendidikan kita akan terjauhi dengan segala kebodohan. Dan cara untuk menjadi orang yang cerdas dan sukses kita harus bersekolah dengan rajin tidak suka bolos dan kuga sering membaca buku pelajaran agar setiap harinya kita nendapat wawasan dan ilmu yang lebih janganlah suka malas untuk belajar karena itu adalah hal yang buruk bagi pelajar dan saran saya belajar dan teruslah belajar agar kita menjadi orang yang cerdas dan sukses nantinya. Naila Safitri VIII-2 |
Selasa, 05 April 2011
Pedulinya pendidikan
SUARA SISWI Menurut saya pendidikan itu sangat penting bagi semua umat manusia karna pendidikan untuk mencari ilmu dan mendapatkan kecerdasan atau kepintaran agar siswa/siswi mendapatkan pendidikan yang layak bagi nusa dan bangsa.dan tidak selalu mentergantungkan hidupnya kepada orang lain.dari pendidikan sinilah siswa/sisiwi bisa mencapai citi-citanya. salah satunya dari belajar yang bersungguh-sunggguh dan tidak cepat putus asa dalam ingin mencapai keberhasilan dikemudian hari.siswa/siswi harus selalu mengerjakan tugas-tugas sekolah yang diberikan oleh guru dan jangan sampai tidak mengerjakan.guru itu menurut saya orang yang sangat berjasa dalam kehidupan pendidikan dengan tidak adanya guru diibaratkan bumi ini tida ada lampu/penerang gelap dan hampa.maka hormati dan sayangilah gurumu anggaplah beliau orang tuamu pendidikan juga sebagai cikal masa depan dengan melanjutkan pendidikan sampai tinggi hidup sekalipun tidak akan menderita walaupun itu hanya duniawi. ada pepatah mengatakan ''carilah ilmu sampai kenegri cina'' pesan saya jangan pernah mengeluh dan putus asa sebelum mendapatkan/mencapai keberhasilan Anieq zuhrotul jannah 82 087779125617 |
PENTINGNYA KEHADIRAN GURU dalam Proses belajar- mengajar
|
Kamis, 31 Maret 2011
Perubahan sifat saya
SUARA SISWA
saat saya di SD saya selalu malas di Smpn 04 setu membuat saya tidak malas lagi karena guru disana sangat ramah dan baik .saya juga tau soal pendidikan .Pendidik adalah seorang yang dipercaya untuk menjalankan roda pendidikan anak bangsa. Pendidik mempunyai arti luas, namun saat ini Saya sedang berbicara tentang Figur 'Guru'.
saat saya di SD saya selalu malas di Smpn 04 setu membuat saya tidak malas lagi karena guru disana sangat ramah dan baik .saya juga tau soal pendidikan .Pendidik adalah seorang yang dipercaya untuk menjalankan roda pendidikan anak bangsa. Pendidik mempunyai arti luas, namun saat ini Saya sedang berbicara tentang Figur 'Guru'.
Guru adalah komponen yang bersentuhan langsung dengan anak dalam tahapan belajarnya.Yang disertai dengan pedoman pembelajaran, perencanaan yang terjadwal, dan lainnya.
Dan saya juga berubah
.
Pengembangan Pengetahuan dengan Pengembangan Rasa
Pengembangan pengetahuan adalah tujuan besar yang harus di capai suatu pendidikan. Adanya kurikulum, kalender pendidikan, sistem terpadu pendidikan, adalah beberapa 'senjata' ampuh yang diharapkan dapat memusnahkan kebodohan dari muka bumi ini.
Namun, ada yang harus dilengkapi. Pengembangan rasa, adalah hal mutlak yang diperlukan agar setiap pengetahuan yang di peroleh bukan saja dapat menjadi senjata untuk memusnahkan kebodohan, tapi sebagai 'mata-mata' yang mengkamuflasekan diri ke dalam salah satu sisi dari kebodohan agar bisa bermanfaat bagi pengembangan diri siswa.
Pertanyaannya adalah bagaimana kebodohan itu berkamuflase menjadi suatu yang berguna?
Pengembangan rasa 'tetap merasa bodoh' adalah salah satunya. Tetap merasa bodoh adalah bagaikan kita terus membangun satu anak tangga ke atas, padahal saat itu kita sudah berada pada anak tangga teratas.
Pengembangan rasa kurang pintar, kurang lengkap, kurang maksimal melakukan sesuatu, adalah motivasi terpendam yang bila digunakan akan mengubah dunia menjadi DUNIA PINTAR yang RENDAH HATI..
Mohamad Erwin
72
Minggu, 20 Maret 2011
Rindu Sang Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Pernahkah anda merasakan kerinduan yang sangat terhadap sesuatu?? mudahnya anda pasti pernah merindukan kekasih hati.
Ya,.. perasaan itulah yang sekarang sedang dicari diseluruh Indonesia.
Perasaan rindu seorang guru yang menginginkan kegiatan mendidik siswa/i nya
Dan jika saja ada 10 orang saja guru seperti itu, yang merindukan kegiatan pendidikan, bukan hanya kegiatan tandatangan honor dan gajian,.. maka semoga semangat Bung Karno yang menyebutkan "Beri aku 10 Pemuda tangguh, maka akan ku ubah dunia!!!" bisa terwujud secara pasti.
Semoga kita dan anda pembaca adalah salah satu dari 10 orang pendidik yang mempunyai kerinduan suci itu.
BAQ-4
Ya,.. perasaan itulah yang sekarang sedang dicari diseluruh Indonesia.
Perasaan rindu seorang guru yang menginginkan kegiatan mendidik siswa/i nya
Dan jika saja ada 10 orang saja guru seperti itu, yang merindukan kegiatan pendidikan, bukan hanya kegiatan tandatangan honor dan gajian,.. maka semoga semangat Bung Karno yang menyebutkan "Beri aku 10 Pemuda tangguh, maka akan ku ubah dunia!!!" bisa terwujud secara pasti.
Semoga kita dan anda pembaca adalah salah satu dari 10 orang pendidik yang mempunyai kerinduan suci itu.
BAQ-4
Jumat, 18 Maret 2011
Kamis, 10 Maret 2011
PERAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Jika ditelusuri secara mendalam, proses pembelajaran yang merupakan inti dari proses pendidikan formal di sekolah di dalamnya terjadi interaksi antara berbagai komponen pembelajaran. Komponen-komponen itu dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori utama, yaitu : guru, isi atau materi pembelajaran, dan siswa.
Interaksi antara ketiga komponen utama melibatkan sarana dan prasarana, seperti : metode pembelajaran, media pembelajaran, dan penataan lingkungan tempat belajar, sehingga tercipta situasi pembelajaran yang memungkinkan tercapainya tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Dengan demikian guru memegang peranan sentral dalam proses pembelajaran.
Peran guru dalam proses pembelajaran yang dapat membangkitkan aktivitas siswa setidak-tidaknya menjalankan tugas utama, berikut ini :
1. Merencanakan pembelajaran.
2. Melaksanakan pembelajaran.
3. Mengevaluasi pembelajaran.
4. Memberikan umpan balik.
by : sby, (GMM, 10 maret 2011).
Interaksi antara ketiga komponen utama melibatkan sarana dan prasarana, seperti : metode pembelajaran, media pembelajaran, dan penataan lingkungan tempat belajar, sehingga tercipta situasi pembelajaran yang memungkinkan tercapainya tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Dengan demikian guru memegang peranan sentral dalam proses pembelajaran.
Peran guru dalam proses pembelajaran yang dapat membangkitkan aktivitas siswa setidak-tidaknya menjalankan tugas utama, berikut ini :
1. Merencanakan pembelajaran.
2. Melaksanakan pembelajaran.
3. Mengevaluasi pembelajaran.
4. Memberikan umpan balik.
by : sby, (GMM, 10 maret 2011).
Selasa, 08 Maret 2011
Pengembangan Pengetahuan dengan Pengembangan Rasa
Pengembangan pengetahuan adalah tujuan besar yang harus di capai suatu pendidikan. Adanya kurikulum, kalender pendidikan, sistem terpadu pendidikan, adalah beberapa 'senjata' ampuh yang diharapkan dapat memusnahkan kebodohan dari muka bumi ini.
Namun, ada yang harus dilengkapi. Pengembangan rasa, adalah hal mutlak yang diperlukan agar setiap pengetahuan yang di peroleh bukan saja dapat menjadi senjata untuk memusnahkan kebodohan, tapi sebagai 'mata-mata' yang mengkamuflasekan diri ke dalam salah satu sisi dari kebodohan agar bisa bermanfaat bagi pengembangan diri siswa.
Pertanyaannya adalah bagaimana kebodohan itu berkamuflase menjadi suatu yang berguna?
Pengembangan rasa 'tetap merasa bodoh' adalah salah satunya. Tetap merasa bodoh adalah bagaikan kita terus membangun satu anak tangga ke atas, padahal saat itu kita sudah berada pada anak tangga teratas.
Pengembangan rasa kurang pintar, kurang lengkap, kurang maksimal melakukan sesuatu, adalah motivasi terpendam yang bila digunakan akan mengubah dunia menjadi DUNIA PINTAR yang RENDAH HATI..
Alangkah membanggakannya jika kita meemukan siswa berprestasi, namun saat dikatakan "Prestasi kamu hebat".. dan dia menjawab "Ini belum seberapa seandainya saya bisa lebih tahu lagi,.. seandainya saya lebih memfokuskan diri lagi, seandainya saya lebih banyak bertanya lagi,.. seandainya..seandainya..dan seandainya.."
Luar biasa...! akankah Sekolah tercinta kita maju sedemikian pesatnya..??? (Apriyanto, SKH)
Namun, ada yang harus dilengkapi. Pengembangan rasa, adalah hal mutlak yang diperlukan agar setiap pengetahuan yang di peroleh bukan saja dapat menjadi senjata untuk memusnahkan kebodohan, tapi sebagai 'mata-mata' yang mengkamuflasekan diri ke dalam salah satu sisi dari kebodohan agar bisa bermanfaat bagi pengembangan diri siswa.
Pertanyaannya adalah bagaimana kebodohan itu berkamuflase menjadi suatu yang berguna?
Pengembangan rasa 'tetap merasa bodoh' adalah salah satunya. Tetap merasa bodoh adalah bagaikan kita terus membangun satu anak tangga ke atas, padahal saat itu kita sudah berada pada anak tangga teratas.
Pengembangan rasa kurang pintar, kurang lengkap, kurang maksimal melakukan sesuatu, adalah motivasi terpendam yang bila digunakan akan mengubah dunia menjadi DUNIA PINTAR yang RENDAH HATI..
Alangkah membanggakannya jika kita meemukan siswa berprestasi, namun saat dikatakan "Prestasi kamu hebat".. dan dia menjawab "Ini belum seberapa seandainya saya bisa lebih tahu lagi,.. seandainya saya lebih memfokuskan diri lagi, seandainya saya lebih banyak bertanya lagi,.. seandainya..seandainya..dan seandainya.."
Luar biasa...! akankah Sekolah tercinta kita maju sedemikian pesatnya..??? (Apriyanto, SKH)
Senin, 07 Maret 2011
Pengayaan.. Untuk Pelaku Pendidikan
Pendidik adalah seorang yang dipercaya untuk menjalankan roda pendidikan anak bangsa. Pendidik mempunyai arti luas, namun saat ini Saya sedang berbicara tentang Figur 'Guru'.
Guru adalah komponen yang bersentuhan langsung dengan anak dalam tahapan belajarnya.Yang disertai dengan pedoman pembelajaran, perencanaan yang terjadwal, dan lainnya.
Namun melihat jauh kebelakang, bertahun-tahun lalu,.. saya tidak melihat ada perbaikan yang signifikan dari figur seorang guru saat ini dibandingkan dengan figur guru-guru saya masa lalu.
Metode ceramah, metode diskusi, metode kerja kelompok, metode catat buku sampai habis, selalu menjadi senjata pamungkas seorang guru dalam mentransfer keilmuannya.
Seandainya saja (saya sedang berkhayal), setiap guru mulai berlatih teknologi,.. minimal komputer. Tentunya banyak hal yang dapat di lakukan.
Hayalan saya berlanjut ..
Pertama ; Setiap guru akan menggunakan media Proyektor LCD dalam melakukan proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), dan hal tersebut tentu menguntungkan sang guru, karena beliau tidak lagi perlu menulis berkali-kali di papan tulis.
Kedua: Saat setiap guru mampu dan mahir membuat bahan ajar dalam bentuk Power Point, dan saat selanjutnya adalah yang lebih canggih lagi,.. siswa/i diwajibkan mampu mengoperasikan komputer. Bayangkan jika ini sudah terlaksana, kita tidak perlu lagi mengorbankan ratusan lembar buku tulis, yang hanya akan menghabiskan pohon-pohon di hutan sana.
Ketiga: Saat setiap siswa/i mampu dan mahir, mulailah kita memfasilitasi hal yang lebih mapan lagi, komputer tepat di tiap meja siswa/i.. segala pencatatan dengan 10 jari di mulai, era kecanggihan di kabupaten Bekasi di mulai,.. era bergantinya sekolah percontohan di SMPN 04 SETU di mulai..
Seandainya saja hayalan itu terjadi..
Seluruh komponen sekolah sudah mampu dan mahir dalam menggunakan komputer, saya yakin, motivasi siswa/i akan berbeda, tingkat ketidakdisiplinan akan berkurang, karena yang kita terima juga anak-anak pilihan.
Sekali lagi,.. semoga khayalan saya menjadi nyata.. di SMPN 04 SETU BEKASI ini.. Apriyanto, SKH
Guru adalah komponen yang bersentuhan langsung dengan anak dalam tahapan belajarnya.Yang disertai dengan pedoman pembelajaran, perencanaan yang terjadwal, dan lainnya.
Namun melihat jauh kebelakang, bertahun-tahun lalu,.. saya tidak melihat ada perbaikan yang signifikan dari figur seorang guru saat ini dibandingkan dengan figur guru-guru saya masa lalu.
Metode ceramah, metode diskusi, metode kerja kelompok, metode catat buku sampai habis, selalu menjadi senjata pamungkas seorang guru dalam mentransfer keilmuannya.
Seandainya saja (saya sedang berkhayal), setiap guru mulai berlatih teknologi,.. minimal komputer. Tentunya banyak hal yang dapat di lakukan.
Hayalan saya berlanjut ..
Pertama ; Setiap guru akan menggunakan media Proyektor LCD dalam melakukan proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), dan hal tersebut tentu menguntungkan sang guru, karena beliau tidak lagi perlu menulis berkali-kali di papan tulis.
Kedua: Saat setiap guru mampu dan mahir membuat bahan ajar dalam bentuk Power Point, dan saat selanjutnya adalah yang lebih canggih lagi,.. siswa/i diwajibkan mampu mengoperasikan komputer. Bayangkan jika ini sudah terlaksana, kita tidak perlu lagi mengorbankan ratusan lembar buku tulis, yang hanya akan menghabiskan pohon-pohon di hutan sana.
Ketiga: Saat setiap siswa/i mampu dan mahir, mulailah kita memfasilitasi hal yang lebih mapan lagi, komputer tepat di tiap meja siswa/i.. segala pencatatan dengan 10 jari di mulai, era kecanggihan di kabupaten Bekasi di mulai,.. era bergantinya sekolah percontohan di SMPN 04 SETU di mulai..
Seandainya saja hayalan itu terjadi..
Seluruh komponen sekolah sudah mampu dan mahir dalam menggunakan komputer, saya yakin, motivasi siswa/i akan berbeda, tingkat ketidakdisiplinan akan berkurang, karena yang kita terima juga anak-anak pilihan.
Sekali lagi,.. semoga khayalan saya menjadi nyata.. di SMPN 04 SETU BEKASI ini.. Apriyanto, SKH
Sabtu, 05 Maret 2011
Pendidikan Berkarakter Bangsa Indonesia
Pendidikan sebagaimana banyak diartikan adalah sebuah Proses. Dan sudah barang tentu sebuah proses adalah suatu hal yang mempunyai beberapa persyaratan, pertama, ada 'Masa' dimana proses itu berlangsung.
Kedua, adalah Pelaku utama proses tersebut, ketiga adalah objek dari Proses tersebut, keempat adalah tujuan dari proses terebut, kelima akibat dari proses tersebut.
Melihat dari keempat syarat tersebut, apakah Pendidikan yang di laksanakan (khususnya di SMPN 04) adalah sebuah proses?
Sudah pasti jawabannya adalah Ya.
Mengenai masa atau waktu, pelaku, objek jawaban yang umumnya adalah 3 tahun, Guru dan siswa.
Namun untuk 2 pertanyaan terakhir, yaitu Tujuan dan akibat dari proses ini, akan menjadi diskusi panjang yang cukup melelahkan.
Diantara banyak tujuan tersebut, ijinkan saya menurut kacamata pribadi, menyebutkan salah satu dari banyak tujuan yang ada.
Yaitu, Pendidikan bertujuan membangkitkan karakter Positif bangsa.
Karakter adalah sifat dasar. Banyak sekali sifat dasar bangsa Indonesia yang Positif yang bisa di gali kembali menjadi karakter manusia Indonesia secara individu.
Diantaranya adalah Empati dan Simpati. Pesona dari masyarakat Indonesia yang ramah tamah dan membangkitkan persahabatan kepada siapapun, kapanpun dan dalam keadaan bagaimanapun adalah hal yang penting untuk ditanamkan di tiap objek didik atau siswa/i sehingga akibatnya, tidak ada lagi kasus beberapa siswa/i mempunyai kelompok eksklusif dari yang lain.
Karakter Mau belajar dari siapapun. Tercatat pada abad ke 7, negeri indonesia dulu bernama Sriwijaya, tempatnya masyarakat dunia saat itu saling bertukar ilmu, Jika karakter ini di tanamkan pada siswa/i kita, saya yakin tidak ada lagi yang namanya pamaksaan dalam proses belajar-mengajar.
Karakter Menghormati Sesepuh (yang dituakan)- Mngayomi yang muda. Bukan hanya 'Takut', segan, tapi juga penghormatan menyeluruh, sehingga tidak ada lagi akan terjadi siswa/i melecehkan guru di 'belakang layar'. Penghormatan bukan sekedar Cium tangan, atau menyapa. namun juga berarti penghormatan terhadap pelajaran yang di terima.
Mengayomi, berarti menyayangi, peduli dan mengerti bahwa siswa/i tidaklah sama. kelebihan dan kelemahan tiap individu adalah berbeda karena tiap manusia terlahir UNIK.
Mangayomi juga berarti guru MENCARI jalan terbaik agar siswa/i tidak terbebani dalam pelajaran yang menumpuk, mencari jalan agar siswa/i bisa cepat MEMAHAMI,..bukan sekedar menghapal dan menghitung yang pada umumnya hanya bertahan sebentar saja.
Mengayomi juga berarti mengerti adalah penting bagi guru untuk mengetahui bagaimana memacu siswa tanpa siswa tersebut tahu bahwa dia sedang dipacu, sehingga siswa/i menganggap dirinya bisa melampaui apapun yang menjadi hambatannya.
Banyak lagi karakter bangsa Indonesia yang positif yang dapat kita tanamkan dalam pemikiran yang masih lapang pada siswa/i kita dengan CARA YANG BENAR.
Sebuah cara yang membuat mereka dengan semangat dan ikhlas menerima pengkarakteran tersebut.
Demikian, salah satu pandangan saya tentang proses pendidikan yang seolah berjalan lambat bahkan terkesan mundur.
Bila ini yang kita inginkan, membuat anak-anak didik kita berkarater positif bangsa, mari kita berjuang bersama, pertama dan utama, buat diri kita selaku pelaku pendidikan mempunyai karakter positif tersebut, sehingga apa yang kita keluarkan datang dari Pengalaman, bukan pengetahuan.
Selamat mencoba dan berjuang bersama memajukan generasi penerus bangsa. Salam pendidikan. SMP 04 SETU.
SMP04 SETU..SELALU BISA!! Apriyanto,
Kedua, adalah Pelaku utama proses tersebut, ketiga adalah objek dari Proses tersebut, keempat adalah tujuan dari proses terebut, kelima akibat dari proses tersebut.
Melihat dari keempat syarat tersebut, apakah Pendidikan yang di laksanakan (khususnya di SMPN 04) adalah sebuah proses?
Sudah pasti jawabannya adalah Ya.
Mengenai masa atau waktu, pelaku, objek jawaban yang umumnya adalah 3 tahun, Guru dan siswa.
Namun untuk 2 pertanyaan terakhir, yaitu Tujuan dan akibat dari proses ini, akan menjadi diskusi panjang yang cukup melelahkan.
Diantara banyak tujuan tersebut, ijinkan saya menurut kacamata pribadi, menyebutkan salah satu dari banyak tujuan yang ada.
Yaitu, Pendidikan bertujuan membangkitkan karakter Positif bangsa.
Karakter adalah sifat dasar. Banyak sekali sifat dasar bangsa Indonesia yang Positif yang bisa di gali kembali menjadi karakter manusia Indonesia secara individu.
Diantaranya adalah Empati dan Simpati. Pesona dari masyarakat Indonesia yang ramah tamah dan membangkitkan persahabatan kepada siapapun, kapanpun dan dalam keadaan bagaimanapun adalah hal yang penting untuk ditanamkan di tiap objek didik atau siswa/i sehingga akibatnya, tidak ada lagi kasus beberapa siswa/i mempunyai kelompok eksklusif dari yang lain.
Karakter Mau belajar dari siapapun. Tercatat pada abad ke 7, negeri indonesia dulu bernama Sriwijaya, tempatnya masyarakat dunia saat itu saling bertukar ilmu, Jika karakter ini di tanamkan pada siswa/i kita, saya yakin tidak ada lagi yang namanya pamaksaan dalam proses belajar-mengajar.
Karakter Menghormati Sesepuh (yang dituakan)- Mngayomi yang muda. Bukan hanya 'Takut', segan, tapi juga penghormatan menyeluruh, sehingga tidak ada lagi akan terjadi siswa/i melecehkan guru di 'belakang layar'. Penghormatan bukan sekedar Cium tangan, atau menyapa. namun juga berarti penghormatan terhadap pelajaran yang di terima.
Mengayomi, berarti menyayangi, peduli dan mengerti bahwa siswa/i tidaklah sama. kelebihan dan kelemahan tiap individu adalah berbeda karena tiap manusia terlahir UNIK.
Mangayomi juga berarti guru MENCARI jalan terbaik agar siswa/i tidak terbebani dalam pelajaran yang menumpuk, mencari jalan agar siswa/i bisa cepat MEMAHAMI,..bukan sekedar menghapal dan menghitung yang pada umumnya hanya bertahan sebentar saja.
Mengayomi juga berarti mengerti adalah penting bagi guru untuk mengetahui bagaimana memacu siswa tanpa siswa tersebut tahu bahwa dia sedang dipacu, sehingga siswa/i menganggap dirinya bisa melampaui apapun yang menjadi hambatannya.
Banyak lagi karakter bangsa Indonesia yang positif yang dapat kita tanamkan dalam pemikiran yang masih lapang pada siswa/i kita dengan CARA YANG BENAR.
Sebuah cara yang membuat mereka dengan semangat dan ikhlas menerima pengkarakteran tersebut.
Demikian, salah satu pandangan saya tentang proses pendidikan yang seolah berjalan lambat bahkan terkesan mundur.
Bila ini yang kita inginkan, membuat anak-anak didik kita berkarater positif bangsa, mari kita berjuang bersama, pertama dan utama, buat diri kita selaku pelaku pendidikan mempunyai karakter positif tersebut, sehingga apa yang kita keluarkan datang dari Pengalaman, bukan pengetahuan.
Selamat mencoba dan berjuang bersama memajukan generasi penerus bangsa. Salam pendidikan. SMP 04 SETU.
SMP04 SETU..SELALU BISA!! Apriyanto,
Kamis, 03 Maret 2011
Langganan:
Postingan (Atom)