Sabtu, 05 Maret 2011

Pendidikan Berkarakter Bangsa Indonesia

Pendidikan sebagaimana banyak diartikan adalah sebuah Proses. Dan sudah barang tentu sebuah proses adalah suatu hal yang mempunyai beberapa persyaratan, pertama, ada 'Masa' dimana proses itu berlangsung.

Kedua, adalah Pelaku utama proses tersebut, ketiga adalah objek dari Proses tersebut, keempat adalah tujuan dari proses terebut, kelima akibat dari proses tersebut.

Melihat dari keempat syarat tersebut, apakah Pendidikan yang di laksanakan (khususnya di SMPN 04) adalah sebuah proses?
Sudah pasti jawabannya adalah Ya.
Mengenai masa atau waktu, pelaku, objek jawaban yang umumnya adalah 3 tahun, Guru dan siswa.
Namun untuk 2 pertanyaan terakhir, yaitu Tujuan dan akibat dari proses ini, akan menjadi diskusi panjang yang cukup melelahkan.
Diantara banyak tujuan tersebut, ijinkan saya menurut kacamata pribadi, menyebutkan salah satu dari banyak tujuan yang ada.
Yaitu, Pendidikan bertujuan membangkitkan karakter Positif bangsa.
Karakter adalah sifat dasar. Banyak sekali sifat dasar bangsa Indonesia yang Positif yang bisa di gali kembali menjadi karakter manusia Indonesia secara individu.
Diantaranya adalah Empati dan Simpati. Pesona dari masyarakat Indonesia yang ramah tamah dan membangkitkan persahabatan kepada siapapun, kapanpun dan dalam keadaan bagaimanapun adalah hal yang penting untuk ditanamkan di tiap objek didik atau siswa/i sehingga akibatnya, tidak ada lagi kasus beberapa siswa/i mempunyai kelompok eksklusif dari yang lain.
Karakter Mau belajar dari siapapun. Tercatat pada abad ke 7, negeri indonesia dulu bernama Sriwijaya, tempatnya masyarakat dunia saat itu saling bertukar ilmu, Jika karakter ini di tanamkan pada siswa/i kita, saya yakin tidak ada lagi yang namanya pamaksaan dalam proses belajar-mengajar.
Karakter Menghormati Sesepuh (yang dituakan)- Mngayomi yang muda. Bukan hanya 'Takut', segan, tapi juga penghormatan menyeluruh, sehingga tidak ada lagi akan terjadi siswa/i melecehkan guru di 'belakang layar'. Penghormatan bukan sekedar Cium tangan, atau menyapa. namun juga berarti penghormatan terhadap pelajaran yang di terima.
Mengayomi, berarti menyayangi, peduli dan mengerti bahwa siswa/i tidaklah sama. kelebihan dan kelemahan tiap individu adalah berbeda karena tiap manusia terlahir UNIK.
Mangayomi juga berarti guru MENCARI jalan terbaik agar siswa/i tidak terbebani dalam pelajaran yang menumpuk, mencari jalan agar siswa/i bisa cepat MEMAHAMI,..bukan sekedar menghapal dan menghitung yang pada umumnya hanya bertahan sebentar saja.
Mengayomi juga berarti mengerti  adalah penting bagi guru untuk mengetahui bagaimana memacu siswa tanpa siswa tersebut tahu bahwa dia sedang dipacu, sehingga siswa/i menganggap dirinya bisa melampaui apapun yang menjadi hambatannya.
Banyak lagi karakter bangsa Indonesia yang positif yang dapat kita tanamkan dalam pemikiran yang masih lapang pada siswa/i kita dengan CARA YANG BENAR.

Sebuah cara yang membuat mereka dengan semangat dan ikhlas menerima pengkarakteran tersebut.
Demikian, salah satu pandangan saya tentang proses pendidikan yang seolah berjalan lambat bahkan terkesan mundur.
Bila ini yang kita inginkan, membuat anak-anak didik kita berkarater positif bangsa, mari kita berjuang bersama, pertama dan utama, buat diri kita selaku pelaku pendidikan mempunyai karakter positif tersebut, sehingga apa yang kita keluarkan datang dari Pengalaman, bukan pengetahuan.
Selamat mencoba dan berjuang bersama memajukan generasi penerus bangsa. Salam pendidikan. SMP 04 SETU.
SMP04 SETU..SELALU BISA!! Apriyanto,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon untuk memberikan komentar yang bersifat membangun. Karena sesuai tujuan pengadaan Blog ini adalah untuk mengedepankan pembangunan Holistik atau keseluruhan dari pendidikan kita (khususnya SMPN 04 SETU, dan umumnya pendidikan Indonesia).
Anda juga dapat berpartisipasi dengan mengirimkan tulisan ke smpn04setu.bekasi.pedulipendidikan@blogger.com (maksimal 100MB)